LEGENDA GUA TAN TIK SIU DI DESA SUMBERAGUNG SEBAGAI PRINSIP-PRINSIP NILAI KEBUDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR (ANALISIS STRUKTUR, NILAI BUDAYA DAN FUNGSI)

Penulis

  • Tsalits Abdul Aziz Alfarisi Universitas Islam Darul Ulum Lamongan (UNISDA)
  • Kiki Astrea Universitas Islam Darul Ulum Lamongan (UNISDA)

DOI:

https://doi.org/10.26499/bebasan.v5i2.81

Kata Kunci:

legenda, gua tan tik siu, nilai struktur kebudayaan dan fungsi

Abstrak

Sastra merupakan ekspresi pikiran dan perasaan yang ditulis dengan menggunakan bahasa sesuai dengan nilai konteksnya. Hal tersebut merujuk kepada konsep sastra lisan dimana kesastraan yang mencakup ekspresi kesastraan warga suatu kebudayaan yang disebarkan dan diturunkan turun temurun secara lisan dari mulut ke mulut. Salah satu bentuk sastra lisan di Tulungagung yang tumbuh dan berkembang di desa Sumberagung kecamatan Rejotangan adalah legenda Gua Tan Tik Siu. Penelitian Legenda Gua Tan Tik Siu mengangkat permasalahan mengenai bagaimana struktur, nilai budaya, dan fungsi bagi masyarakat pendukungnya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan cara pengamatan, wawancara, perekaman dan pencatatan. Struktur yaitu hubungan unsur-unsur pembangun diseluruh susunan. Hubungan antara unsur tersebut dapat berupa hubungan dramatik, logika, dan waktu. Konsep struktural yang digunakan pada penelitian ini yaitu alur, tokoh, dan latar. Hasil analisis nilai budaya Legenda Gua Tan Tik Siu ada tiga macam, meliputi: (1) nilai kepercayaan masyarakat terhadap pesugihan dan keajaiban tertentu, (2) nilai tingkah laku yang berlaku bagi masyarakat sekitar, (3) nilai religi. Hasil analisis fungsi Legenda Gua Tan Tik Siu ada empat, yaitu (1) sistem proyeksi adalah angan-angan seseorang tentang apa yang akan dilakukannya, (2) pengesahan pranata cara dan lembaga kebudayaan, (3) alat pendidikan, dan (4) alat hiburan.

Unduhan

Diterbitkan

29-11-2022

Terbitan

Bagian

Articles