EKSPRESI METAFORIS DALAM PUISI-PUISI MARDI LUHUNG
DOI:
https://doi.org/10.26499/bebasan.v2i2.31Kata Kunci:
ekspresi metaforis, simbol, puisi, nilai filosofis, ruang persepsi manusiaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji puisi dari segi ruang ekspresi metafor Michael Halley yang terdiri dari sembilan konsep kategori metafor yang meliputi human, animate, living, object, terrestrial, substance, energy, cosmic, being. Sementara pada ranah makna filosofis meliputi makna etos, logos dan patos. Teori yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teori ruang ekspresi metafor Michael Halley yang menyatakan bahwa hierarki persepsi manusia terhadap ruang dimulai dari persepsi manusia itu sendiri, karena manusia dengan segala tingkah lakunya merupakan interaksi dengan lingkungannya. Interaksi dengan lingkungan tersebut diwujudkan berupa metafor. sedangkan pada nilai filosofis metafor berupa pesan-pesan kehidupan. Pesan-pesan kehidupan tersebut berangkat dari analisis terhadap keseluruhan makna, mulai dari makna eksplisit atau struktur luar hingga dengan makna implisit. Untuk menemukan makna tersebut menggunakan pendekatan hermeneutik Friedrich Schleirmacher dan Semiotika Peirce. Kedua teori tersebut saling mendukung dalam menganalisis puisi yang berupa paparan simbol dan metafor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Hal tersebut dilakukan dengan cara mendeskprisikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Pada puisi Mardi Luhung, peneliti mendeskripsikan fakta-fakta berupa diksi yang mengandung metafor yang kemudian disusul denga analisis yang berupa makna filosofis puisi.Hasil penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah banyaknya penggunaan metafor yang mengaitkan ruang persepsi pada kategori human sebagai ekspresi penyair dalam menuangkan gagasan
pikirannya melalui puisi. Simbol-simbol alam, binatang dan mitos-mitos menjadi salah satu kreativitas pengolahan bahasa penyair yang diungkapkan secara metaforis dan simbolis.