FENOMENA KONTRAKSI KATA BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN MORFOLOGI
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.10275463Kata Kunci:
bahasa Indonesia, kontraksi kata, media sosial, ,Abstrak
Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Fenomena ini telah memberikan pengaruh signifikan terhadap penggunaan bahasa Indonesia, terutama dalam hal penggunaan kontraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap bahasa Indonesia dengan fokus pada fenomena kontraksi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis contoh-contoh penggunaan kontraksi dalam media sosial. Sampel data yang digunakan berasal dari komentar media sosial platform media sosial seperti Facebook, TikTok, dan Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan kontraksi dalam bahasa Indonesia. Kontraksi yang dulunya hanya digunakan dalam percakapan informal, kini semakin umum digunakan dalam konteks media sosial. Penggunaan kontraksi ini sering kali dimotivasi oleh keterbatasan karakter atau ruang dalam platform media sosial, keinginan untuk berkomunikasi dengan cepat, serta adopsi gaya bahasa informal yang populer di media sosial. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kontraksi dalam gaya penulisan yang lebih santai dan singkat.
Referensi
Adam, L. N., & Wabang, R. J. (2020). Pola Singkatan Kata dan Gender. Ubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(3), 111–119.
Afria, R., & Wahyudi, G. T. (2020). Analisis Bentuk Pemendekan Kata dalam Permainan DoTA 2. Jurnal Bastrindo, 1(2), 173–186.
Akyuwen, I., Sasabone, C., & Tabelessy, N. (2020). Ragam Bahasa Gaul Dalam Media Sosial Facebook Remaja Negeri Passo Kota Ambon. Mirlam: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 93–102.
Anindya, W. D., & Rondang, V. N. (2021). Bentuk Kata Ragam Bahasa Gaul di Kalangan Pengguna Media Sosial instagram. Prasasti, Journal of Linguistics (PJL), 6(1).
Ariyanto. (2005). Morfologi Bahasa Indonesia. Tidak Diterbitkan.
Chaer, A. (1994). Linguistik umum. PT. Rineka Cipta.
Chaer, A. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.
Constantinidou, E. (1994). The “death” of East Sutherland Gaelic: Death by women. Bilingual Women. Anthropological Approaches to Second-Language Use, 111–127.
Hoffman, K. E. (2006). Berber language ideologies, maintenance, and contraction: Gendered variation in the indigenous margins of Morocco. Language & Communication, 26(2), 144–167.
Ismiyati. (2011). Bahasa Prokem di Kalangan Remaja Kota Gede. Universitas Negeri Yogyakarta.
Jurafsky, D and James, M. (2000). Speech and Language Processing: An Introduction to Natural Language Processing, Computational Lingusitic, and Speech Recognition.
Kridalaksan, H. (1992). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama
Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. P.T Gramedia Pustaka Utama.
Kurniawati, Y., & Z. (2019). Abreviasi Bahasa Indonesia dalam Instagram @lambe_turah. E- Journal Student: Sastra Indonesia, 8(4), 36–43.
Moeliono, M. A. (1993). Tata bahasa Baku Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Muklis, M. (2011). Pengajaran Bahasa Dalam Perspektif Sosiolinguistik. Dinamika Ilmu, 11(1).
Prasticha, N. D., Sinaga, M., & Septyanti, E. (2023). Fenomena Abreviasi Pada Media Sosial. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(2), 1533–1543.
Saifudin, A. (2019). Konteks dalam Studi Linguistik Pragmatik. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 14(2), 108–117.
Sari, B. P. (2015). Dampak penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja terhadap bahasa Indonesia. 171-176.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Tarigan, H. G. (n.d.). Pengajaran Semantik. Angkasa.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.